Re-Shared, Intip Huawei P20 Pro
Tahun ketahun smartphone semakin gahar dan semakin ekonomis, lantaran saking kompetitifnya ranah perindustrian telepon pintar, perusahaan berlomba-lomba memproduksi smartphone harga ekonomis namun kualitas T O P. Sudah bukan lagi jamanya gontok-gontokan merk, karena masyarakat semakin cerdas dan kritis dalam memilih.
Selalu ada perusahaan yang memikat, untuk menjawab semua tantangan polemik ditengah masyarakat.
Contoh kasus
Dulu smartphone rilis dengan harga fantastis, sekalipun ada harga ekonomis namun dengan keterbatasan spesifikasi, jadi perbedaan performa antara si kaya dan si miskin jelas terlihat signifikan, saya ulangi, perbedaan performa smartphone antara harga tinggi dan ekonomis terlihat sangat jauh. Dan itu menimbulkan banyak polemik, jika anda tidak percaya, smartphone dulu kebanyakan penggunanya ngulik, karena untuk membebaskan keterbatasan spesifikasi, contohnya men-tweak memori dll, bukan omong kosong, karena sayapun melakukan hal tersebut, tahun 2011 seingat saya, saya membeli sony Xperia Arc S dengan harga 3.4jt kemudian 4 tahun waktu berlalu, google semakin mengorganisir sistemnya, google play dari yang tadinya 132MB menjadi semakin membengkak seiring pembaruan.
Mau tidak mau, memori habis, disini awal mula para pencari script kode init.d berkeliaran dan men-swap memori external disulapnya menjadi memori internal. Tak jarang juga orang-orang ingin terima beres dengan menginstall custom rom.
Okeh, semua berlalu dan polemik itu terjawab oleh hadirnya smartphone flash shale lazada, bernama Xiaomi.
Saya ingat betul produk pertama flash shale Xiaomi itu Redmi 1S, dan itupun susah untuk dapat giliran di lazada.
Kenapa Xiaomi gan, kan banyak waktu itu juga seperti Evercoss dll, okeh perhatikan, banyak dulu smartphone ekonomis namun spesifikasi prosesor mediatek, satu-satunya harga ekonomis yang menawarkan spek gahar, dengan otak Qualcomm Snapdragon itu sedikit. Salah satunya Xiaomi, kalau kameranya bagus tidak ?
Xiaomi merebut pasar performa bukan multimedia layaknya Sony bro. Perlu anda pahami.
Kembali ketopik utama, waktu terus berlalu dan smartphone bak menjamur, berbagai merk dagang bermunculan, dan tahun 2017, Huawei serius menggarap ponsel pintarnya, dulu sudah ada, cuma kurang menarik dari segi harga dan sepsifikasi, namun kini huawei menjelma menjadi perusahaan smartphone yang patut diperhitungkan.
Kenapa saya katakan serius ?
Ada salah satu produknya dibanderol dengan harga 11 Juta Rupiah....
Huawei P20 Pro |
Yang bener serius gan ?
Awalnya saya tidak percaya, huawei serius bandrol produknya dengan harga segitu, dari spesifikasi saya coba cari dan ini nih.
Spesifikasi yang di miliki ;
Jaringan : GSM/HSPA/LTE
Rilis : Oktober 2018
Sertifikat : IP68 Dust/Water Resistance (Up to 2 Meter for 30 Minute)
Layar : Amoled 6.39 inchi (538 ppi) Corning Gorilla Glass 5
OS : Android Oreo 8.0 upgradeable to Android 9.0 (Pie)
Prosesor : Octa-Core (8 inti) HiSilicon Kirin 980 (7nm) (GPU : Mali G-76 MP10)
nm itu apa gan ?
nm adalah nano meter semakin kecil semakin efisiensi pemakian energinya.
Memori : 256GB 8GB RAM / 128GB 6GB RAM
Kamera Belakang : Tiga kamera
- 40 Megapiksel
- 20 Megapiksel
- 8 Megapiksel
Kamera Depan : Satu Kamera 24 Megapiksel
Fitur :
- NFC ; yes
- Infra red ; yes
- Bluetooth ; yes
Baterai : 4200 mAh
Gimana setelah intip spesifikasinya masih ragu harga 11 jutaan ?
Awalnya saya kira spek tersebut hoax, misalnya ah mungkin angka kamera yang digede-gedein doang, ah mungkin, ah mungkin, dan daripada ah mungkin saya coba cek banyak riview tentang huawei p20 pro, dan saya menemukan, banyak juga yang membandingkan nya, alhasil dapet rujukan yang maksimal.
Sekian artikel menganai huawei harga 11 jutaan ini, semoga pada artikel ini memberi pencerahan, kenapa huawei berani bermain pasar kelas flagship.