Re-Shared, Perkembangan Media Penyimpanan PC/Laptop
Harap dimaklum blog yang saya kelola ini, memiliki admin cuma 1 (satu), yaitu saya, memang blog yang saya bangun dari 2014 silam, miris bila kita telusuri, pasalnya blog terkesan moody, artinya, blog update apabila suasana penulis sekaligus, editor, sekaligus merangkap pengumpul data, sekaligus merangkap design, sekaligus merangkap SEO, dan bla bla bla semuanya di kelola oleh sendiri. #curcol_dikit ^_^
Maksud saya harap para pembaca yang loyal blog ini, memaklumi kondisi dan problematika hidup admin, sehingga tidak terkesan admin tidak konsisten. Dan bla bla bla bla bla........
Kembali ke topik utama kita sesuai judul postingan. Perkembangan media penyimpanan laptop ataupun PC.
Pada dasarnya setiap perangkat komputerisasi membutuhkan data penyimpanan, untuk menunjang fungsi komputerisasi itu sendiri, bayangkan saja apabila sebuah mobil tidak memiliki jok mobil, tidak memilik jok stir, yang ada hanya motor penggerak saja, begitupun sistem komputerisasi, tanpa adanya media penyimpanan percuma dibuat, walaupun otaknya sudah prosesor keluaran teranyar, serta generasi teranyar.
Media penyimpanan PC/Laptop kian hari kian mengalami perkembangan teknologi, dalam dunia elektrik fase perkembangan sangatlah cepat, berbeda dengan perkembangan otomotif misalnya, yang notabene perkembangan tersebut terbilang agak lamban, dikarenakan mekanisme kerja mekanik, adapun perkembangan teknologi otomotif justru dipadukan dengan yang namanya elektronik.
Sekarang kita bahas penyimpanan HDD, atau HardDisk Drive.
HardDisk Drive adalah media penyimpanan yang masih menjadi mayoritas perangkat komputer ataupun laptop. Dan saat ini sedang transisi menjadi SSD Solid State Drive.
SSD sendiri sama dengan HDD hanya mekanisme kerjanya yang berbeda.
Gambar dikutip laman https://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/219/Media-Penyimpanan-Data-Solid-State-Drive--SSD-.html |
Mekanisme kerja HDD
Secara garis besar HDD bekerja memanfaatkan piringan atau Disk, dalam menulis dan membaca file, artinya penulisan dan pembacaan data secara manual (mekanik) piringan berputar dengan kecepatan tertentu dalam memprosesnya. Sehingga apabila terjatuh dan dalam kondisi tertentu, HardDisk mudah terpengaruh oleh lingkungan, kenapa, apabila piringan tersebut bad sector, lecet, dsb, maka data tersimpan akan lenyap, dan tidak terbaca, dulu pada zamanya ada yang namanya Disket, hampir sama cara kerjanya namun dengan kapasitas yang berbeda. Pada perkembangan zaman, maka Disket tak lagi digunakan setelah Microchip ditemukan.
Microchip yang saya maksud adalah Chip-Chip Flash yang saling terhubung satu sama lain sehingga mampu menampung data, mengolah data, dan menyajikan data secepat dan se'efisien mungkin.
Untuk itulah kemudian muncul istilah Flash Disk, padahal sodara pada kenyataanya Flash Disk tidak memiliki piringan layaknya HardDisk, sebetulnya Kata Disk dalam penghubungan tersebut, untuk memungkinkan konsumen mudah dalam mengistilahkan nya, ouh ini Disket memori penyimpanan, kemudian disk tidak dihilangkan meski fungsinya dihilangkan, sehingga terbitlah istilah baru bernama Flash Disk yang berarti media penyimpan data.
Jika anda bongkar USB Flash, anda tidak akan menemukan piringan dalam Flash Disk yang ada hanya kumpulan Chip Flash.
Mekanisme kerja SSD
Singkat saja, diatas sudah saya terangkan bahwa cara kerja USB Flash Disk adalah demikian, maka tidak ada beda antara USB Flash dengan SSD. Pada prinsipnya mekanisme kerja SSD yaitu memanfaatkan perintah elektrik kemudian ditransfer melalui Chips Flash dan saling terhubung, sehingga, dalam mekanisme kerjanya tidak berisik, tidak lama, dan tidak mudah hilang karena lingkungan.
Kesimpulanya ......
SSD merupakan pengembangan dari HDD yang kemudian sedang digandrungi banyak pengembang laptop dan PC saat ini, apalagi teknologi SSD kini di klaim mampu menyimpan data selama 200 tahun.
Jika boleh memilih antara HDD 1TB dengan SSD 500GB dengan acuan tanggal 7 Maret 2019, maka saya memilih SSD 500GB.
Tapi...........
Apabila saya memiliki keadaan finansial yang kurang mumpuni, saya tetap memilih hard disk yang notabene harganya lebih terjangkau dibandingkan SSD, selama saya bisa merawat perangkat yang saya miliki, saya kira HDD-pun masih menjadi primadona bagi pecinta komputerisasi.
Okeh, cukup sekian kali ini, happy reading and see you next time.